Assalamualaikum Warohmatullohi Wabaraktuh....
oke kawan sekarang mari kita bahas mengenai
jenis cairan infus, dan rumus tetesan infus. ini penting dan harus dipahami
terutama oleh seorang perawat dan mahasiswa keperawatan. sebelum dimulai jangan
lupa kita baca basmallah dulu yaa....biar berkah.
A.
Jenis Cairan Infus
1. Jenis Cairan Berdasarkan Osmolaritas Serum
a.
Cairan Hipotonik
1) Cairan dengan osmolaritas lebih rendah dibandingkan serum
(konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibanding serum ).
2)
Fungsi : menurunkan
osmolaritas serum, sehingga cairan ditarik dari pembuluh darah keluar ke
jaringan, digunakan pada keadaan sel yang dehidrasi
3)
Komplikasi : kolaps
kardiovaskuler, peningkatan tekanan intra cranial (TIK)
4)
Contoh : NaCl 45%,
Dekstrosa 2,5%.
b.
Cairan Isotonik
1)
Cairan dengan
osmolaritasnya mendekati serum, sehingga terus berada pada pembuluh darah
2)
Fungsi : mengembalikan
tekanan darah pada pasien yang mengalami syok hipovolemik
3)
Komplikasi : risiko
overload, khususnya penderita gagal ginjal dan hipertensi
4)
Contoh : Ringer
Laktat, NaCl 0,9%; Asering
c.
Cairan Hipertonik
1)
Cairan dengan
osmolaritas lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga menarik cairan dan
elektrolit dari jaringan dan sel ke pembuluh darah
2)
Fungsi : menstabilkan
tekanan darah, meningkatkan produksi urine, mengurangi edema (bengkak)
3)
Contoh : Dekstrosa 5%,
NaCl 45% hipertonik, Dekstrosa 5% + Ringer Laktat.
2.
Jenis Cairan Berdasarkan Konsentrasi
a.
Kristaloid
1)
Asering
Cairan untuk
mengatasi syok hipovolemik, asidosis, dehidrasi, pasien dengan demam, DBD, luka
bakar, syok hemoragik, trauma.
2)
KA-EN 1B
Cairan awal yang
diberikan bila status elektrolit belum diketahui pada kasus emergensi, < 24
jam pascaoperasi, dan bayi premature.
3)
KA-EN 3A & 3B
Cairan rumatan untuk
memenuhi kebutuhan harian cairan dan elektrolit tubuh dengan kandungan kalium
cukup untuk mengganti eksresi harian, digunakan pada keadaan asupan oral
terbatas.
4)
KA-EN MG3
Cairan rumatan untuk memenuhi kebutuhan
harian cairan dan elektrolit tubuh dengan kandungan kalium cukup untuk
mengganti eksresi harian, digunakan pada pasien pascaoperasi (<24-48 jam).
5)
KA-EN 4A
Cairan rumatan untuk
bayi dan anak tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien
dengan berbagai kadar konsentrasi kalium.
b.
Koloid
1)
Albumin
Merupakan jenis
cairan yang digunakan sebagai terapi cairan pada kejadian hipoproteinemia (yang
disebabkan oleh penurunan produksi maupun oleh peningkatan destruksi/kehilangan
albumin). Dimana kejadian hipoproteinemia dapat membahayakan penderita akibat
terjadinya gangguan keseimbangan cairan/tekanan onkotik dan rangkaian
penyakit/kelainan yang ditimbulkan. Beberapa kasus membutuhkan perhatian khusus
sebelum diberikan albumin (dosis dan algoritma pemberian) seperti sepsis,
multitrauma, gangguan peredaran darah otak, ekslampsia, pancreatitis akut,
sindroma nefrotik, gangguan hati dan ginjal.
2)
Gelofusin
Merupakan jenis cairan
koloid yang diindikasikan pada pasien-pasien perioperatif, pasien dengan luka
bakar, pasien dengan trauma, pasien dengan DSS atau re-syok, maupun sebagai
pengganti plasma sebelum transfuse darah tersedia.
B. Rumus
Tetesan Infus
1.
Rumus Biasa
20 tetes/menit infus makro = 1 cc = 1
ml
60 tetes/menit infus mikro = 1 cc = 1
ml
Jadi perbandingan
makro:mikro adalah 20:60 = 1: 3 artinya satu tetes makro sama sama dengan tiga
tetes mikro.
Rumus :
Jumlah Tetesan Infus per menit = Jumlah Cairan (Kolf) x Faktor tetes/ lamanya waktu x 60
Faktor tetes dewasa/makro set = 20
Faktor tetes anak-anak/pediatric set =
60
Faktor tetes blood set = 15
Contoh Soal :
Seorang pasien membutuhkan 500 cc IVFD
RL dalam waktu 8 jam. Berapakah jumlah tetesan per menitnya untuk dewasa dan
anak-anak?
Jawab :
a. Dewasa
Jumlah Tetesan Infus per menit = Jumlah Cairan (Kolf) x Faktor tetes/ lamanya waktu x 60
= 500 x 20/ 8 x 60
= 1.000/480
= 20,83/ 21 tetes per menit
b. Anak
Jumlah Tetesan Infus per menit = Jumlah Cairan (Kolf) x Faktor tetes/ lamanya waktu x 60
= 500 x 60/ 8 x 60
= 3.000/480
= 62,5/ 62 tetes per menit
2.
Cara Cepat
a.
Daftar Tetesan Infus Berdasarkan Waktu Pemberian
Waktu
|
Tetesan
|
21 jam
|
8
|
16 jam
|
10
|
14 jam
|
12
|
12 jam
|
14
|
10 jam
|
16
|
9 jam
|
18
|
8 jam
|
20
|
7 jam
|
24
|
6 jam
|
28
|
5 jam
|
33
|
b.
Cara Pengalian “Angka 7”
Jumlah Tetesan Infus per menit = Jumlah Cairan (Kolf) x 7
Contoh Soal :
Berapa tetesan infuse 1.000 cc IVFD
NaCl dalam 24 jam?
Jawab : 2 x 7 = 14 tetes/menit
* 2 adalah hasil pembagian 1.000 cc :
500 cc ( 1 kolf).
Download disni