Selasa, 08 Februari 2022

LATIHAN SOAL KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Bismillah

Assalaamualaikum Warohmatullohi Wabarakatuh.

Jadi Ingat Peribahasa dari Bahasa Sunda yang bunyinya "Cikaracak Ninggang Batu Laun-laun Jadi Legok" / tetesan air menimpa batu lama-lama jadi berlubang yang artinya upaya sedikit demi sedikit yang dilakukan secara terus menerus lama-lama akan membuahkan hasil yang manis/sesuai dengan yang diharapkan. Begitu juga bagi teman-teman yang mau lulus ujiannya maka harus berusaha secara maksimal dengan terus konsisten belajar walaupun hanya sedikit-sedikit, sering latihan, sering baca. Iqro, iqro dan iqro.

ayo kita mulai saja latihannya ya😉

1.      Seorang laki-laki, 21 tahun, dibawa ke UGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian pasien mengeluh sesak napas yang hebat, di dada sebelah kiri tampak lebam, bunyi vesikuler menghilang, hipersonor; TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 103 x/menit, frekuensi napas 32x/menit, suhu 370 C. Apakah data objektif yang bisa menunjang kasus tersebut?

 

PILIHAN JAWABAN:

a.                 Deviasi trakea

b.                  Pernapasan paradoksal

c.                 Ada sucking chest wound

d.                 Pernapasan cuping hidung

e.                Peningkatan vena jugularis

            JAWABAN: Deviasi Trakea

           ALASAN: Kasus diatas menunjukkan ciri-ciri pasien mengalami pneumothoraks (sesak napas yang    hebat, bunyi vesikuler menghilang, hipersonor) dan dicurigai mengalami tension pneumothoraks            karena di dada sebelah kiri tampak lebam sehingga harus dikaji data yang bisa menunjang kasus            tersebut. ciri khas pasien mengalami tension pneumothoraks adalah deviasi trakea.

2.   Seorang perempuan, 59 tahun, dibawa keluarganya ke UGD karena mengalami serangan asma. Hasil pengkajian pasien mengeluh sesak napas, retraksi dinding dada, terdengar wheezing, tampak lesu dan bingung; TD 120/90 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 32x/menit; Hasil pemeriksaan Analisa gas darah (AGD) menunjukkan pH 7,27 PaCO2 59 mmhg, HCO3- 24mEq/L, PaO2 80 mmhg, Saturasi Oksigen 90. Apakah intrepretasi dari hasil pemeriksaan AGD pada pasien tersebut?

 PILIHAN JAWABAN:

a.               Asidosis Respiratorik Terkompensasi Penuh

b.              Alkalosis Respiratorik

c.              Asidosis Respiratorik

d.             Alkalosis Metabolik

e.             Asidosis Metabolik

            JAWABAN: Asidosis Respiratorik

          ALASAN: kita harus ingat aturan mainnya ya, bahwa PH akan selalu berlawanan dengan PCO2 dan selalu searah dengan HCO3-. PH turun namanya Asidosis, PH naik namanya Alkalosis. PCO2 untuk respiratorik dan HCO3- untuk metabolik. dikatakan terkompensasi penuh kalau PH kembali ke nilai normal. oke sekarang kita lihat data di kasus.  pH 7,27 (turun), PaCO2 59 mmhg (naik), HCO3- 24mEq/L (Normal) jadi intrepretasinya adalah Asidosis Respiratorik.

3.    Seorang laki-laki, 27 tahun, dibawa ke UGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian pasien mengalami penurunan kesadaran, pasien membuka mata hanya saat diberikan rangsang nyeri pada sternum, tangan pasien fleksi abnormal dan terdengar suara mengerang. Berapakah nilai GCS pada pasien tersebut?

PILIHAN JAWABAN:

a.                E2M4V2

b.               E2M3V2

c.               E3M4V2

d.              E3M3V3

e.               E3M2V2

           JAWABAN: E2M3V2

       ALASAN: Pasien membuka mata hanya saat diberikan rangsang nyeri pada sternum (E2), tangan pasien fleksi abnormal (M3) dan terdengar suara mengerang (V2). Hapalkan lagi ya cara penilaian GCS pada pasien!!!!!

4.  Seorang laki-laki, 46 tahun, dirawat di ICU karena mengalami gagal napas. Hasil pengkajian kesadaran pasien menurun dengan GCS 7, terpasang ETT dan ventilator mekanik, terdengar gurgling, CRT 2 detik; TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, Frekuensi napas 40x/menit; SaO2 85%, PaO2 50 mmHg, pCO2 65 mmHg, Tidal volume 3 mL/kg. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

      

      PILIHAN JAWABAN

a.               Risiko aspirasi

b.              Perfusi perifer tidak efektif

c.               Risiko penurunan curah jantung

d.              Bersihan jalan napas tidak efektif

e.               Risiko perfusi serebral tidak efektif

            JAWABAN :  Bersihan jalan napas tidak efektif

          ALASAN : Salah satu cara menentukan prioritas dalam masalah keperawatan adalah yang paling mengancam nyawa pada pasien tersebut atau sesuai urutan Airway, Breathing, Circulation, Disability dan Exposure. dari data di kasus tersebut menunjukkan bahwa pasien mengalami sumbatan jalan napas parsial yang dibuktikan dengan adanya gurgling, disertai dengan pasien mengalami penurunan kesadaran dimana pasien tidak bisa mengeluarkan sumbatan tersebut secara mandiri karena refleks batuk tidak ada, kerja silia menurun/berhenti sehingga terjadilah penumpukan sekret di jalan napas sehingga O2 yang masuk ke paru-paru semakin sedikit.


5.    Seorang perempuan, 47 tahun, dibawa ke UGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian: sopor, ada luka diatas klavikula, fraktur di tangan dan kaki kanan; TD 130/85 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas 32 x/menit. Apakah tindakan yang harus dilakukan pada pasien tersebut?

       PILIHAN JAWABAN

a.               Memasang collar neck

b.              Melakukan pembidaian

c.               Mengkaji tingkat kesadaran

d.              Memberikan terapi medikasi

e.               Melakukan pemeriksaan X-Ray

            JAWABAN : Memasang collar neck

      ALASAN: Pasien di kasus tersebut dicurigai mengalami fraktur servikal yang ditandai dengan kesadaran pasien menurun (sopor), ada luka diatas klavikula, fraktur di tangan dan kaki kanan (multiple trauma), maka harus segera dilakukan immobilisasi di area servikalnya dengan cara memasang collar neck karena satu-satunya fraktur yang mengancam nyawa adalah fraktur servikal.



LATIHAN SOAL KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Bismillah Assalaamualaikum Warohmatullohi Wabarakatuh. Jadi Ingat Peribahasa dari Bahasa Sunda yang bunyinya "Cikaracak Ninggang Batu L...