Kamis, 19 Mei 2016

ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

Assalamualaikum Wr. Wb.....sobat, kali ini kita akan bahas mengenai EKG dasar. Banyak sekali orang (tenaga medis termasuk perawat terutama) bisa memasang/merekam EKG pada pasien. namun untuk dapat membaca hasil rekaman EKG nya perlu waktu dan usaha untuk memahami  dahulu bagaimana grafik EKG itu terbentuk. Setidaknya, ilmu yang sangat dasar dari EKG perlu diketahui.
ekg

Beberapa catatan yang paling dasar yang mesti dipahami dahulu sebelum membaca EKG yaitu:
  • Grafik EKG dibentuk oleh gelombang listrik yang mengalir melalui serabut syaraf khusus yang ada pada jantung.
  • Listrik tersebut dibentuk oleh Nodus Sinuatria sebagai  sumber primer dan nodus atrioventrikular sebagai cadangan listrik sekunder. tetapi listrik jantung ini dapat pula dibentuk oleh bagian lain dari jantung.
  • Gelombang P dibentuk oleh aliran listrik yang berasal dari nodus SA di atrium sedangkan kompleks QRS terbentuk oleh aliran listrik di ventrikel. sedangkan PR interval terbentuk ketika aliran listrik tersebut melewati bundle His. gelombang T terbentuk ketika terjadi repolarisasi jantung.
  • Arah aliran listrik ini mengarah ke apex jantung dan sejajar sumbu jantung (lihat gambar dibawah).
  • Setiap lead memandang aliran listrik jantung dari sudut pandang yang berbeda. Maka untuk mengatahui letak kelainan, perlu diperhatikan lead mana yang mengalami kelainan dan dari sudut pandang mana lead tersebut melihat jantung. lead dada melihat jantung dari sudut pandang horizontal, hal ini bisa dilihat dari tabel di bawah ini:






Lead ekstremitas melihat jantung secara vertikal. Hal ini bisa dijelaskan sebagai berikut:
AXIS
  • Sebagai contoh: lead II melihat/mengintip jantung dari sudut pandang apex jantung.
  • Setiap aliran listrik tersebut menuju ke arah sudut pandang tempat melihat EKG, maka pada lead tersebut harus positif. Sebagai contoh adalah lead II yang melihat jantung dari sudut pandang di  sekitar apex. Maka normalnya lead ini harus positif.
  • Karena otot jantung kiri lebih besar dari otot jantung kanan, maka yang terekam dominan pada EKG adalah bagian jantung kiri.

INTERPRESTASI EKG
Contoh :
EKG: Irama sinus, reguler, HR:93 x/menit, Axis ke kiri, Gelombang P normal, PR interval < 0,2 detik, QRS kompleks < 0,12 s, ST-T change (-), R di V5/6 + S di V1 < 35, R/S di V1 < 1.
Kesan; Normal EKG
Pola Interprestasi EKG :
  1. Lihat apakah EKG tersebut berirama sinus atau tidak. Irama sinus memiliki ciri sebagai berikut:
    • Berasal dari SA node
    • Karena adanya gel P tapi belum tentu berasal dari SA node. Jadi anda harus bandingkan di dalam satu lead harus mempunyai bentuk gel P yang sama.
    • Selalu ada satu gelombang P yang diikuti oleh satu komplek QRS dan satu gelombang T
  2. Lihat irama yang terbentuk. Apakah reguler atau aritmia/disritmia. Caranya adalah memperhatikan gelombang R. Jarak antar gelombang R atau R-R harus sama. Atau jarak gelombang P/P-P harus sama untuk sebuah EKG yang normal.
  3. Lihat Heart Rate (HR). kalau irama reguler maka ada 2 rumus,yaitu:
  •  300/jmlh kotak besar dari R-R'
  • 1500/jmll kotak kecil dari R-R'
        sedangkan kalau iramanya irreguler, maka selama 6 detik/ 30 kotak besar, hitung jumlah R nya kemudian di kalikan 10.
Normalnya HR : 60-100x/menit
< 60x/menit disebut bradikardi
>100x/menit disebut takikardi
  1. Lihat Axis.(lihat R-S di Lead I dan AvF)
Perhatikan Gambar berikut:
 maxresdefault
Untuk menentukan axis caranya adalah:
  • Titik tengah merupakan titik 0.
  • Lihat lead I. Kurangi kotak untuk gelombang R dengan kotak untuk gelombang S jika hasilnya positif letakkan di lead I mengarah ke lead I, jika negatif arahkan sebaliknya.
  • Dengan pola yang sama tarik garis pada lead aVF.
  • Hasil Cotangen dari lead tersebut adalah arah axis.
  • Batas Normal sumbu jantung berada antara -30 sampai +900. Jika lebih besar dari -300 maka deviasi ke kiri, dan jika lebih besar dari +900 maka sumbu jantung deviasi ke kanan.
  • 5. Lihat gelombang P, adakah kelainan dari gelombang P. Lihat pula bentuknya apakah P mitral atau P pulmonal. (kelainan akan dijabarkan tersendiri
  • 6. Hitung PR interval. Normalnya PR interval bernilai kurang dari 0,2 second. Jika PR interval memanjang curiga sebagai suatu block jantung. (satu kotak kecil bernilai 0,04 second). Tentang tipe dari blok jantung akan dijabarkan tersendiri)
  • 7. Hitung dan lihat bentuk QRS kompleks. Adanya kelainan kompleks QRS menunjukkan adanya kelainan pada ventrikel (bisa suatu block saraf jantung atau kelainan lainnya) karena komplek ini dibentuk oleh aliran listrik jantung di daerah ventrikel. (Beberapa kelainan akan dijabarkan tersendiri)
  • 8. Lihat apakah ada perubahan pada segmen ST dan gelombang T. (kelainannya akan dijabarkan tersendiri)
  • 9. Hitung jumlah kotak R di V5 atau V6 kemudian tambahkan dengan jumlah kotak  S yang ada di V1. Normalnya akan bernilai dibawah 35. Jika > 35 maka bisa dianggap suatu LVH. Hati-hati, terkadang voltase tidak mencapai 10mV. Maka harus dikonversi dulu ke 10 mV (contoh: pada EKG tertulis 5 mV maka, untuk menjadi 10 mV, kotak tersebut harus dikalikan 2)
  • 10. Hitung jumlah kotak gelombang R di V5 atau V6 kemudian dibagi dibagi dengan jumlah kotak S di V5 atau V6 tersebut. (untuk yang ini tidak diperlukan konversi). Normalnya kurang dari 1. Jika lebih, maka dicurigai suatu RVH.
Gelombang P:
Normalnya:
  • Tinggi tidak lebih dari 3 kotak kecil
  • Lebar tidak lebihb dari 3 kotak kecil
  • Positif kecuali di aVR
  • Gelombang simetris
Kelainan Gelombang P:
  • Pulmonal / Runcing: R
  • Mitral / berlekuk lebar: LAH
PR interval

  • awal gelombang P sampai awal gelombang Q
  • normalnya 0,12-0,2 second/ 3-5 kotak kecil
  • Jika memanjang berarti ada block jantung karena interval ini terbentuk saat aliran listrik jantung melewati berkas HIS.
Gelombang Q:
Normal:
  • Lebar kurang dari 0,04 second
  • Tinggi < 1/3 tinggi R
Patologis:
q patologis
  • Panjang gelombang Q > 1/3 R
  • Ada QS pattern dengan gelombang R  tidak ada.
  • Adanya gelombang Q patologis ini menunjukkan adanya Old Miocard infark (OMI). Bila gelombang ini belum ada (tetapi sudah ada ST depresi) berarti iskemik belum lama  terjadi (< 12 jam), masih ada KEMUNGKINAN diselamatkan.
Kompleks QRS:
  • Lebar jika aliran listrik berasal dari ventrikel atau terjadi blok cabang berkas
  • Normal R/S =1 di lead V3 dan V4
  • Rotasi menurut arah jarum jam menunjukkan penyakit paru kronik. Artinya gelombang QRS menjadi berbalik. Yang tadinya harus positif di V5 + V6 dan negatif di V1 dan V2 maka sekarang terjadi sebaliknya.
Segmen ST
Normalnya:
  • Isoelektrik
  • Di V1-V6 bisa naik 2 kotak kecil atau turun 0,05 kotak kecil.
Patologis:
  • Elevasi: AMI atau perikarditis
st elevasi
  • Depresi: Iskemia atau terjadi setelah pemakaian digoksin
st-segment-contoh
Gelombang T
Normal
  • Sama dengan gelombang P
  • Dapat positif di lead I, II, V3-V6 dan negatif di VR
Patologis:
  • Runcing: Hiperkalemia
  • Tinggi lebih dari 2/3 R dan datar: Hipokalemia
  • Inversi: bisa normal (di lead III, VR, V1, V2 dan V3 (pada orang kulit hitam) atau iskemia, infark, RVH dan LVH, emboli paru, Sindrom WPW, dan Block cabang berkas.
Blok jantung:
  1. Derajat 1:
    • satu gel P: satu Kompleks QRS interval PR > 0,2 Second.
  2. Derajat 2:
    • Weckenbach: PR interval awalnya noramal dan makin lama makin panjang lalu tidak ada gelombang P, kemudian siklus berlanjut lagi.
    • Mobitz 2: P timbul kadang-kadang
  3. Derajat 3 (total):
    • QRS lebar, Frekuensi QRS < 50 kali/menit.
    • P dan QRS tidak berhubungan.
  4. RBBB:
    • QRS > 0,12 second,
    • pola RSR’.
    • R dominan di V1.
  5. LBBB:
    • QRS > 0,12 second
    • Pola M di lead V6
  6. Bifascular: Hemiblok anterior kiri (Axis kiri dengan S dalam pada sadapan II dan III) ditambah RBBB
Terkadang ketika merekam EKG terlihat gambaran gelombang P yang tidak jelas. Untuk membedakan ini dengan Fibrilasi Atrium dapat dilihat iramanya. Pada fibrilasi atrium irama sangat tidak teratur. Dan berbeda dengan Atrial Flutter atau atrial takikardi, pada Atrial Fibrilasi dijumpai garis dasar yang rata.
Beberapa gambaran di bawah ini sangat khas pada kelainan irama . Contohnya adalah sebagai berikut:
  1. Ventrikular takikardi
vt-5
  1. Ventrikular ekstrasistol
Ventrikel Ekstra Sistol “Bigemini”
Suatu kelainan tidak akan bermakna jika ditemukan di satu lead saja. Berikut daftar lead yang mengalami kelainan dan tempat suspect kelainan tersebut:
  1.  II, III, aVF : inferior
  2. V1-V2: septal
  3. V3-V4: anterior
  4. I, aVL, V5-V6: lateral

PENANGANAN OBSTRUKSI JALAN NAPAS



Sumbatan jalan napas merupakan gangguan pada jalan napas yang dapat diatasi namun jarang terjadi dan berpotensi menimbulkan kematian bila tidak mendapatkan penatalaksanaan yang benar. Orang yang tidak sadarkan diri mudah mengalami sumbatan jalan napas, baik yang disebabkan oleh lidah ataupun benda asing. Penatalaksanaan yang baik merupakan kunci untuk mencegah kematian akibat sumbatan jalan napas. Kasus sumbatan jalan napas pada dewasa umumnya terjadi pada saat makan. Sedangkan pada bayi atau anak, keadaan tersebut terjadi pada saat makan atau sedang bermain walaupun sudah diawasi oleh orang tua atau pengasuh anak.

1.    Pengenalan sumbatan jalan napas oleh benda asing pada dewasa
Karena pengenalan sumbatan jalan napas akibat benda asing merupakan kunci utama untuk kesuksesan penatalaksanaan, maka penolong harus bisa membedakan keadaan tersebut dengan pingsan, serangan jantung, kejang atau kondisi lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan mendadak, sianosis atau penurunan kesadaran.
Sumbatan yang disebabkan oleh benda asing bisa bersifat ringan atau berat, bergantung dari seberapa besar sumbatan yang terjadi. Bila penolong menjumpai penderita memberikan tanda-tanda sumbatan jalan napas yang berat, maka pertolongan harus segera dilakukan. Tanda-tanda sumbatan jalan napas yang terganggu antara lain pertukaran udara yang buruk serta diikuti dengan kesulitan bernapas yang meningkat seperti batuk tanpa suara, sianosis atau tidak bisa bicara. Kadangkala penderita memperagakan cekikan dilehernya. Apakah dia tersedak? Bila penderita menjawab dengan anggukan berarti penderita mengalami sumbatan jalan napas yang berat.
2.    Penatalaksanaan sumbatan jalan napas oleh benda asing pada dewasa
Yang harus diutamakan adalah pengenalan terhadap gejala sumbatan berat oleh benda asing, karena tindakan tersebut memerlukan penatalaksanaan segera untuk mencegah terjadinya kematian.
a.    Penatalaksanaan penderita tidak sadarkan diri
·      Segera aktifkan sistem layanan gawat darurat, panggil bantuan
·      Segera baringkan penderita, lakukan kompresi 30 kali. Bila mulut penderita terbuka, segera periksa mulut penderita apakah benda asing sudah bisa dikeluarkan atau belum. Bila belum bisa dikeluarkan terus lakukan kompresi jantung. Kompresi ini bertujuan untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat jalan napas dan tujuan sekundernya untuk membantu sirkualsi.
·      Teknik blind finger sweep tidak direkomendasikan lagi untuk mengeluarkan benda asing pada sumbatan jalan napas. Bila benda asing yang padat sudah bisa terlihat, maka benda asing boleh dikeluarkan secara manual.
b.    Penatalaksanaan penderita sadar
1)   Sumbatan ringan
Bila penderitan masih bisa berbicara dan hanya mengalami sumbatan ringan, maka penolong merangsang penderita untuk batuk tanpa melakukan tindakan dan terus mengobservasi.
2)   Sumbatan berat
Penolong bertanya kepada penderita, apa yang terjadi. Setelah yakin dengan kondisi penderita selanjutnya penolong melaukan abdominal thrust dengan cara sebagai berikut:
·      Penolong berdiri di belakang penderita, kemudian lingkarkan kedua lengan pada bagian atas abdomen
·      Condongkan penderita ke depan, kepalkan tangan penolong dan letakkan diantara umbilikus dan iga
·      Raih kepalan tangan tersebut dengan lengan yang lain dan tarik ke dalam dan atas secara mendadak sebanyak 5 kali. Bila tersebut gagal, lakukan kembali 5 abdominal thrust berulang-ulang sampai sumbatan berhasil dikeluarkan atau penderita tidak sadarkan diri.


             
3.    Sumbatan jalan napas oleh benda asing pada bayi dan anak
Panduan terbaru yang dikeluarkan American Heart Association tidak terdapat perbedaan dengan panduan sebelumnya. Namun, pedoman yang dilakukan untuk dewasa tidak bisa diterapkan pada bayi dan anak. Umumnya benda asing yang menyebabkan sumbatan jalan napas pada anak adalah benda cair, diikuti benda asing yang bersifat padat seperti kancing, mainan atau makanan padat.
Tanda anak bila mengalami sumbatan jalan napas adalah menangis sambil diikuti refleks batuk untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Batuk merupakan refleks yang aman untuk mengeluarkan benda asing pada anak dibanding maneuver yang lain.
4.    Penatalaksanaan sumbatan jalan napas oleh benda asing pada bayi dan anak
1)        Penatalaksanaan pada penderita sadar
·      Tindakan back blows bisa dilakukan untuk bayi atau anak. Cara melakukannya sebagai berikut:
ü Posisikan bayi atau anak dengan posisi kepala mengarah ke bawah supaya gaya gravitasi dapat membantu pengeluaran benda asing
ü Penolong berlutut atau duduk, dapat menopang bayi di pangkuannya dengan lebih aman saat melakukan tindakan
ü Untuk bayi, topang kepala dengan menggunakan ibu jari di satu sisi rahang  dan rahang yang lain menggunakan satu atau dua jari dari tangan yang sama. Jangan sampai menekan jaringan lunak dibawah rahang, karena akan menyebabkan sumbatan jalan napas kembali. Sedangkan untuk anak berusia diatas 1 tahun, kepala tidak perlu ditopang secara khsusus.
ü Lakukan 5 hentakan back blows secara kuat dengan menggunakan telapak tangan di tengah punggung. Tujuan tindakan tersebut untuk mengupayakan sumbatan benda asing terlepas setelah satu hentakan, bukan karena akumulasi ke-5 hentakan
ü Bila gagal, dilakukan tindakan selanjutnya yaitu chest thrust pada bayi dan abdominal thrust pada anak berusia diatas 1 tahun

·      Tindakan chest thrust
ü Tindakan tersebut dilakukan dengan memposisikan bayi dengan kepala di bawah dan posisi telentang. Tindakan ini akan lebih aman bila penolong meletakkan punggung bayi di lengan yang bebas serta menopang ubun-ubun dengan tangan
ü Topang peletakkan bayi pada lengan dengan menggunakan bantuan paha penolong
ü Identifikasi daerah yang akan dilakukan tekanan (bagian bawah sternum). Kemudian lakukan chest thrust. Tindakan ini mirip dengan kompresi dada pada bantuan hidup dasar, namun lebih lambat dan lebih menghentak sebanyak 5 kali. Bila benda asing belum keluar tindakan diulang kembali dari awal
                  
·      Abdominal thrust
ü Tindakan ini dilakukan hanya untuk anak yang berumur diatas 1 tahun. Cara melakukannya dengan berdiri atau berlutut di belakang penderita. Letakkan lengan penolong dibawah lengan penderita serta mengelilingi pinggangnya
ü Kepalkan tangan penolong serta letakkan antara umbilikus dan strenum
ü Raih kepalan tersebut dengan tangan yang lain serta hentakkan ke arah atas dan belakang (arah tubuh penderita)
ü Lakukan sebanyak 5 kali, serta pastikan bahwa tindakan yang dilakukan tidak mengenai prosesus xyphoideus atau iga bagian bawah. Bila benda sing tidak berhasil dikeluarkan maka tindakan tersebut diulang kembali
ü Karena risiko trauma yang terjadi, setiap penderita yang dilakukan abdominal thrust harus diperiksa dokter

2)        Penatalaksanaan pada penderita tidak sadarkan diri
Segera aktifkan sistem layanan gawat darurat, berikan kompresi sebanyak 30 kali, tidak diperlukan untuk memeriksa nadi, dilanjutkan dengan pemberian 2 napas bantuan. Usahakan untuk memeriksa posisi benda asing setiap kali mulut penderita terbuka saat dilakukan kompresi. Bila memungkinkan untuk dikeluarkan sebaiknya dikeluarkan.

Empat Golongan Yang Dirindukan Surga

Assalaamu’alaikum wr wb
Ayo siapa diantara kalian yang merindukan surga???pasti semuanya menjawab mauuuuuu……..iya kan???tapi kelihatannya ada yang bilang surga yang tak dirindukan dalam film layar lebar,hehehehe…..pernah lihat filmnya ga?perempuan yang di poligami kalau ikhlas dia akan masuk surga, tapi karena dia tidak ikhlas jadi dia tidak merindukan surga hehehe…..bercanda. sekarang serius ya..
Ketika saya  kultum di mesjid universitas muhammadiyah tasikmalaya (UMTAS) saya menanyakan ke semua jamaah, apakah bapak/ibu rindu akan surga? serempak semuanya menjawab “ya iyalah “. bahkan kalau kita tanya pada pelaku maksiat, preman, orang yang tidak pernah menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim pun jawabannya sama pasti mau masuk surga. Namun masalahnya mau tidak surganya dihuni oleh orang tersebut?
Nah, disini akan dijelaskan bahwa ada beberapa orang yang memang dinantikan dan dirindukan surga. Siapakah mereka? Apakah kita termasuk di dalamnya?
Rasulullah SAW bersabda: Surga itu merindukan kepada 4 golongan: orang yang membaca Al Quran, orang yang menjaga lidah, orang yang memberi makan orang yang sedang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan.
Pertama: orang yang membaca Al Quran.
Kita tahu bahwa Al Quran merupakan pedoman hidup manusia, bukan hanya umat Islam, tapi sekali lagi pedoman manusia. Ketika membacanya satu huruf saja maka ia mendapat sepuluh kebaikan. Itu hanya membaca lho, belum membawa, melihat, dan menyentuhnya, semua itu akan diberi pahala oleh Allah.
Di bulan Ramadhan biasanya kita melakukan tadarus. Tadarus yang dilakukan di masyarakat biasanya hanya membaca, bahkan ada yang hanya sekedar mendengarkan, padahal tidak demikian. Tadarus berasal dari kata darosa – yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Tadarusan mengandung arti Musyarokah, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar, atau mempelajari secara lebih mendalam. Jadi tadarusan sebenarnya adalah mentadabburi (berusaha memahami) isi al Quran sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua: orang yang menjaga lidah.
Lidah ini daging empuk tak bertulang, tapi bahayanya lebih tajam daripada pedang. Ada ungkapan Arab “kalau luka karena pedang mudah diobati, namun luka karena lidah hendak kemana obat dicari.” Banyak keluarga berantakan, kawan menjadi lawan, saudara menjadi musuh, karena lidah yang tak dijaga. Marilah kita jaga lidah ini. Jangan sampai menyakitkan, menyinggung, mengecewakan dan melukai perasaan orang lain. Kata-kata dapat menjadi mutiara namun bil tiada baik dan berguna lebih baik diam seribu bahasa. Banyak wanita dan pria yang masuk neraka karena lidah tak dijaga, menolak orang yang tak dicintai dengan kata-kata yang dibenci, akhirnya gantung diri pakai tali sampai mati.
Sebuah hadis Nabi SAW dalam kitab sahih Bukhari: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
yang artinya “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau hendaklah diam.”
Ketiga: orang yang memberi makan orang yang kelaparan, seperti fakir miskin, yatim piatu atau anak terlantar.
Dalam harta kita pada hakikatnya terdapat hak-hak mereka. Insya Allah jika kita memberikan hak mereka maka kita akan mendapatkan pahala, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Turmudzi bahwa orang yang memberi makan atau minum, meskipun hanya seteguk air dan sebutir kurma untuk orang yang berbuka puasa, maka pahalanya sama dengan orang yang ouasa itu, tidak dikurangi sedikitpun.
Namun jika kita membiarkan anak yatim terlantar, fakir miskin kelaparan, maka kita akan di cap sebagai pendusta agama, sebagaimana firman Allah yang terdapat di dalam QS Al Maun: 1-3: أرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (١)فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (٢)وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (٣)فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. …”
Keempat: orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa merupakan rukun islam yang keempat yang diwajibkan kepada kita selaku orang yang beriman, sebagaimana seruan Allah dalam surat Al Baqarah: 183(يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ) kalau tidak berpuasa kita akan mendapat dosa, sedangkan jika puasa kita akan mendapat pahala dan dirindukan oleh surga, bahkan dosa kita yang telah lalu akan diampuni oleh Allah. Sebagaimana dalam hadis dalam kitab Sahih Bukhari:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, karena iman dan ikhlas, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim)
Demikianlah empat golongan orang yang dirindukan oleh surga. Semoga kuliah singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan kita termasuk ke dalam empat golongan tersebut, dan juga agar kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Amiin ya Robbal Alamiin.

Rabu, 18 Mei 2016

Contoh Soal Keperawatan Gawat Darurat



1.    Seorang pasien laki-laki 50 tahun korban kecelakaan lalulintas diantar ke unit emergency dalam kondisi tidak sadar. Dari pemeriksaan fisik diperoleh data : terdapat luka luka terbuka di dahi dan wajah disertai keluarnya darah dari hidung dan telinga, tampak memar pada bagian abdomen, distensi abdomen (+),  fraktur terbuka ½ cruris dextra, akral dingin. Tanda vital : TD 90/50 mmhg, pernapasan 25x/menit, nadi 120 x/menit.
Apakah label yang diberikan perawat di ruangan Triase untuk pasien tersebut?   
a.    Ungu
b.    Hijau
c.    Hitam
d.   Merah
e.    Kuning

2.    Seorang laki-laki berusia 26 tahun dibawa oleh ibunya tukang becak ke ruang unit gawat darurat, tiba-tiba pasien mengalami henti napas dan henti jantung. Perawat memakai alat pelindung diri, kemudian mengecek respon pasien dan mengaktifkan sistem emergency, Manakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
  1. Mengecek nadi karotis pasien
  2. Memberikan bantuan nafas sebanyak 2 kali
  3. Melakukan kompresi jantung sebanyak 30 kali
  4. Membuka jalan napas dengan teknik head tilt chin lift
  5. Mengkaji napas pasien dengan cara look, listen and feel
3.    Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun mengalami henti napas dan henti jantung di ruang unit gawat darurat. Dua orang perawat langsung melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP).
Berapakah rasio kompresi dan ventilasi yang diberikan?
a.    3 kompresi dan 1 ventilasi
b.    15 kompresi dan 1 ventilasi
c.    15 kompresi dan 2 ventilasi
d.    30 kompresi dan 1 ventilasi
e.    30 kompresi dan 2 ventilasi
4.    Seorang perempuan berusia 27 tahun jatuh dari motor dibawa ke ruang unit gawat darurat, hasil pemeriksaan terdapat luka di bagian leher dan di dahi pasien, darah keluar dari hidung, telinga dan mulut.
Bagaimanakah cara membuka jalan napas pada pasien?
a.    Chin lift
b.    Jaw trust
c.    Head tilt
d.    Chest trust
e.    Hiperektensi kepala
5.    Seorang laki-laki berusia 35 tahun mengalami henti napas dan henti jantung di ruang unit gawat darurat. Perawat langsung melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit, setelah itu perawat mengevaluasi keadaan pasien, ternyata denyut nadi korban ada dan nafas tidak ada.
Manakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
a.    Melakukan kembali tindakan resusitasi jantung paru
b.    Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan terdekat
c.    Memberikan bantuan nafas sebanyak 10 kali selama dua menit
d.    Memberikan bantuan nafas sebanyak 20 kali selama dua menit
e.    Memposisikan klien ke dalam posisi miring mantap (recovery position)
6.    Seorang bayi perempuan berusia 3 bulan dibawa ibunya ke ruang unit gawat darurat, pasien mengalami sumbatan jalan napas total. Hasil pengkajian didapatkan warna kulit mulai terlihat kebiru-biruan, dan kesadaran pasien mulai menurun.
Manakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
a.    Chest trust
b.    Abdominal trust
c.    Heimlich manuveur
d.    Cek kesadaran pasien
e.    Berikan terapi oksigen
7.    Seorang perempuan berusia 55 tahun mengalami henti napas dan henti jantung di ruang unit gawat darurat. Perawat langsung melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit, setelah itu perawat mengevaluasi keadaan pasien, ternyata denyut nadi dan napas korban ada.
Manakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
a.    Memposisikan klien ke dalam posisi miring mantap
b.    Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan terdekat
c.    Memberikan bantuan nafas sebanyak 10 kali selama dua menit
d.    Memberikan bantuan nafas sebanyak 20 kali selama dua menit
e.    Melakukan kembali tindakan resusitasi jantung paru selama 5 siklus
8.    Seorang pasien laki-laki berusia 17 tahun, korban perkelahian di sekolah, diantar ke unit gawat darurat dengan luka tusuk di abdomen. Pasien mengerang kesakitan, perdarahan masiv di sekitar pisau yang menancap. Pasien direncanakan akan segera dilakukan pembedahan.
Apakah tindakan yang harus dilakukan?
a.       Mencabut pisau yang menancap di abdomen pasien
b.      Memasang infus 2 jalur untuk persiapan pembedahan
c.       Menghubungi pihak polisi untuk segera dilakukan visum
d.      Melakukan fiksasi pada pisau agar tidak berubah tempat/bergeser
e.       Memberikan penjelasan dan meminta persetujuan keluarga untuk dilakukan pembedahan

9.    Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke unit gawat darurat diantar keluarganya, pada saat datang darah terlihat mengucur deras dari luka. Pasien mengalami perdarahan akibat sabetan benda tajam di kepala, Tanda-tanda vital terpantau tekanan darah 100/70 mm Hg, Nadi 99x/menit dan respirasi 26 x/menit.
Apakah tindakan pertama yang dapat anda lakukan adalah?
a.    Resusitasi cairan progresif
b.    Berikan posisi head up 30 derajat.
c.    Elevasikan daerah yang perdarahan
d.    Hentikan perdarahan dengan balut tekan
e.    Berikan oksigen 8 L/menit memakai simple mask
10.    Seorang perempuan berusia 35 tahun mengalami kecelakaan, kemudian dirawat di ruang unit gawat darurat. Hasil pengkajian didapatkan tingkat kesadaran somnolen, suara napas gurgling, frekuensi napas 28x/menit.
Manakah tindakan yang akan dilakukan....
a.    Lakukan cross finger
b.    Berikan terapi oksigen
c.    Lakukan head tilt chin lift
d.    Lakukan tindakan suctioning
e.    Pasang mayo/ oro paharingeal airways

LATIHAN SOAL KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Bismillah Assalaamualaikum Warohmatullohi Wabarakatuh. Jadi Ingat Peribahasa dari Bahasa Sunda yang bunyinya "Cikaracak Ninggang Batu L...