Kamis, 19 Mei 2016

Empat Golongan Yang Dirindukan Surga

Assalaamu’alaikum wr wb
Ayo siapa diantara kalian yang merindukan surga???pasti semuanya menjawab mauuuuuu……..iya kan???tapi kelihatannya ada yang bilang surga yang tak dirindukan dalam film layar lebar,hehehehe…..pernah lihat filmnya ga?perempuan yang di poligami kalau ikhlas dia akan masuk surga, tapi karena dia tidak ikhlas jadi dia tidak merindukan surga hehehe…..bercanda. sekarang serius ya..
Ketika saya  kultum di mesjid universitas muhammadiyah tasikmalaya (UMTAS) saya menanyakan ke semua jamaah, apakah bapak/ibu rindu akan surga? serempak semuanya menjawab “ya iyalah “. bahkan kalau kita tanya pada pelaku maksiat, preman, orang yang tidak pernah menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim pun jawabannya sama pasti mau masuk surga. Namun masalahnya mau tidak surganya dihuni oleh orang tersebut?
Nah, disini akan dijelaskan bahwa ada beberapa orang yang memang dinantikan dan dirindukan surga. Siapakah mereka? Apakah kita termasuk di dalamnya?
Rasulullah SAW bersabda: Surga itu merindukan kepada 4 golongan: orang yang membaca Al Quran, orang yang menjaga lidah, orang yang memberi makan orang yang sedang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan.
Pertama: orang yang membaca Al Quran.
Kita tahu bahwa Al Quran merupakan pedoman hidup manusia, bukan hanya umat Islam, tapi sekali lagi pedoman manusia. Ketika membacanya satu huruf saja maka ia mendapat sepuluh kebaikan. Itu hanya membaca lho, belum membawa, melihat, dan menyentuhnya, semua itu akan diberi pahala oleh Allah.
Di bulan Ramadhan biasanya kita melakukan tadarus. Tadarus yang dilakukan di masyarakat biasanya hanya membaca, bahkan ada yang hanya sekedar mendengarkan, padahal tidak demikian. Tadarus berasal dari kata darosa – yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Tadarusan mengandung arti Musyarokah, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar, atau mempelajari secara lebih mendalam. Jadi tadarusan sebenarnya adalah mentadabburi (berusaha memahami) isi al Quran sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua: orang yang menjaga lidah.
Lidah ini daging empuk tak bertulang, tapi bahayanya lebih tajam daripada pedang. Ada ungkapan Arab “kalau luka karena pedang mudah diobati, namun luka karena lidah hendak kemana obat dicari.” Banyak keluarga berantakan, kawan menjadi lawan, saudara menjadi musuh, karena lidah yang tak dijaga. Marilah kita jaga lidah ini. Jangan sampai menyakitkan, menyinggung, mengecewakan dan melukai perasaan orang lain. Kata-kata dapat menjadi mutiara namun bil tiada baik dan berguna lebih baik diam seribu bahasa. Banyak wanita dan pria yang masuk neraka karena lidah tak dijaga, menolak orang yang tak dicintai dengan kata-kata yang dibenci, akhirnya gantung diri pakai tali sampai mati.
Sebuah hadis Nabi SAW dalam kitab sahih Bukhari: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
yang artinya “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau hendaklah diam.”
Ketiga: orang yang memberi makan orang yang kelaparan, seperti fakir miskin, yatim piatu atau anak terlantar.
Dalam harta kita pada hakikatnya terdapat hak-hak mereka. Insya Allah jika kita memberikan hak mereka maka kita akan mendapatkan pahala, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Turmudzi bahwa orang yang memberi makan atau minum, meskipun hanya seteguk air dan sebutir kurma untuk orang yang berbuka puasa, maka pahalanya sama dengan orang yang ouasa itu, tidak dikurangi sedikitpun.
Namun jika kita membiarkan anak yatim terlantar, fakir miskin kelaparan, maka kita akan di cap sebagai pendusta agama, sebagaimana firman Allah yang terdapat di dalam QS Al Maun: 1-3: أرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (١)فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (٢)وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (٣)فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. …”
Keempat: orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa merupakan rukun islam yang keempat yang diwajibkan kepada kita selaku orang yang beriman, sebagaimana seruan Allah dalam surat Al Baqarah: 183(يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ) kalau tidak berpuasa kita akan mendapat dosa, sedangkan jika puasa kita akan mendapat pahala dan dirindukan oleh surga, bahkan dosa kita yang telah lalu akan diampuni oleh Allah. Sebagaimana dalam hadis dalam kitab Sahih Bukhari:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, karena iman dan ikhlas, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim)
Demikianlah empat golongan orang yang dirindukan oleh surga. Semoga kuliah singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan kita termasuk ke dalam empat golongan tersebut, dan juga agar kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Amiin ya Robbal Alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LATIHAN SOAL KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Bismillah Assalaamualaikum Warohmatullohi Wabarakatuh. Jadi Ingat Peribahasa dari Bahasa Sunda yang bunyinya "Cikaracak Ninggang Batu L...